MIRACLE IN CELL NO 7


Review/Sinopsis Film Miracle in Cell no 7


Rumah Produksi      : Fineworks/ CL-Entertaiment
Pemeran                    :  Ryu Seung-ryong,Park Shin-               hye, Kal So-won,Jung Jin-young,Oh     Dal-su,Park Won-sang,Kim Jung-tae,   Jung Man-shik, Kim Gi-cheon
Rating                         : PG
Genre                          : Drama/comedy
Durasi Film                : 127 menit
Rate (menurut Mutek): 4,8/5

Karena kalo kata Mutek memanfaatkan kelemahan orang lain supaya memudahkan jalan kita sendiri sampe mencelakakan orang lain itu adalah sesuatu yang sangat-sangat menyebalkan. Dua kali ngulang film ini, dua kali nangis-nangis. Literally definisi orang-orang yang menginjak-nginjak kelemahan orang lain. Setiap manusia punya hati, pun seseorang seperti  Lee Young GO dengan kecerdasaran rendah hampir terbelakang malah


Miracle in Cell No 7

Film diawali dengan Ye-Sung (Park Shin Hye) yang membuka sebuah kasus di persidangan sebagai seorang jaksa. Ia membuka sebuah kasus penculikkan, pembunuhan, dan perkosaan anak di bawah umur oleh Lee Young Go (Ryu Seung Ryong) yang merupakan ayahnya sendiri.

Lee Young Go merupakan seorang terbelakang mental. Ia dituduh melakukan kejatahan dan sudah dihukum mati berebelas tahun lalu. Ye Sung ingin mencabut hukuman mati tersebut walaupun ayahnya sudah dijatuhi hukuman mati. Ye Sung ingin membuktikan bahwa ayahnya hanyalah korban dari para orang-orang dengan jabatan di kepolisian.

Film berjalan dengan alur mundur.

Lee Young Go bersama Ye Sung kecil yang berusia kisaran 6 tahun sedang menatap sebuah etalase toko tas. Lee Young Go ingin membelikan anaknya tas Sailor moon yang saat itu sedang booming di kalangan anak-anak. Young Go saat itu belum memiliki uang. Ia menjanjikan Ye Sung tas tersebut saat ia gajian. Saat sedang memandangi tas tersebut satu-satunya tas sailor moon yang terpampang di etalase di ambil oleh pelayan, seorang anak perempuan membelinya. Young Go langsung masuk ke dalam toko dan setengah mengamuk mengatakan tas itu untuk Ye Sung dan membujuk supaya si anak yang ingin membeli tas tersebut tidak jadi membeli. Young Go yang berupaya mengambil tas tersebut tiba-tiba mendapat pukulan dari ayah si anak yang membeli tas tersebut. Ayah anak kecil tersebut merupakan Komisaris Jendral Polisi. Dengan sombong dan pukulan hebatnya ia memukul Young Go.
Beberapa hari kemudian Lee Young Go gajian. Ia bertemu anak komisaris Jendral Polisi yang bernama Ji Yeong. Ji yeoung menghampirinya dan berbaik hati ingin menunjukkan kepada Young Go tempat membeli tas sailor moon. Saat itu kondisi cuaca sangat dingin, lantai membeku. Young Go seperti anak kecil mengikuti Ji Yeong. Malangnya, Ji Yoeng jatung terpeleset, kepala bagian belakang menghantam jalan keras yang licin, dan kepala bagian depannya terkena batu bata yang jatuh. Ji Yeong langsung mati seketika. Diduga di akhir film dijelaskan karena perdarahan otak bagian belakang akibat jatuh membentur bagian belakang kepala langsung.  

Young Go yang melihat Ji Yeong tak sadarkan diri di jalan berniat menolong. Ia melakukan tindakan resusitasi yang pernah diajarkan kepadanya. Ia memberikan nafas buatan, membantu pijat jantung, dan melonggarkan celana Ji Yeong. Sialnya, seorang Ibu tiba-tiba melihat dan salah tanggap. Ia mengira Young Go yang melakukan pijat jantung tadi sedang mencekik Ji Yeong dan ketika Young Go melonggarkan celana Ji Yoeng dan memberikan nafas buatan dikira akan melakukan perbuatan asusila. Maka Young Go dituduh menculik, membunuh, dan melakukan perkosaan pada anak di bawah umur.

Young Go pun ditangkap oleh polisi. Di kantor polisi ia dipukuli dan diminta mengaku melakukan hal-hal yang tidak dilakukannya. Dalam pikiran Young Go adalah ia ingin cepat pulang ke rumah menemui Ye Sung yang sendirian. Ia terus menyebut nama Ye Sung. Kondisi saat reka ulang kejadian pun polisi serta detektif mengarah-ngarahkan Young Go seolah dia sedang melakukan perbuatan mesum.

Lee Young Go kemudian ditahan di sel nomer 7.  Hingga akhir dari banyak persidangan, demi menyelamatkan anaknya Lee Young Go menerima hukuman mati. Komisaris Jendral Polisi yang sombong dan gelap mata itu mengancam akan melakukan hal yang sama pada Ye Sung (menculik, membunuh, dan memperkosa) bila Lee Young Go tidak menerima hukuman matinya.

Di dalam film digambarkan Lee Young Go yang keterbelakangan mental itu memaksa mengaku salah di depan hakim. Ia meminta maaf pada hakim dan berteriak selamatkan Ye Sung.
Lee Young Go dijatuhi hukuman mati.

Dalam film ini digambarkan betapa orang-orang dengan jabatan dan kekuasaan mudah saja menginjak orang-orang yang tidak bersalah. Dalam pandangan Mutek mereka yang punya kuasa ini tidak memikirkan praduga tidak bersalah dari Lee Young Go. Pada akhir film dapat dibuktikan bahwa Lee Young Go yang sudah dihukum mati belasan tahun itu tidak bersalah. Bukti-bukti hanya dibuat-buat agar ada yang bisa disalahkan, para aparat selesai dengan tugasnya, tidak pusing mencari pelaku dengan memanfaatkan kebodohan dari Lee Young Go. Hina sekali.

Sebagian besar film menyaratkan kesedihan dan drama mengenai Lee Young Go dan anaknya Yesung. Bagaimana sampai Ye Sung menemukan ayahnya di dalam penjara. Film ini tidak melulu soal kesedihan, lima toko lain yang merupakan penghuni penjara membawa komedi cerdas di dalam film ini. Mengimbangi kesedihan yang ada pada film ini.

Yang dapat diambil dari film ini adalah bahwa memanfaatkan kelemahan orang lain untuk kepentingan diri sendiri adalah benar-benar hina. Tidak menganggap orang jahat selamanya jahat. Tidak mengambil sesuatu hanya dari satu sudut pandang.
Bahwa berlaku benar dan berbuat baik akan menuai kebaikan pula.

Sangat layak tonton meski berulang kali. Hari minggu tidak ada salahnya mengulang film lama yang bagus.

Mutek è Tim mengulang nonton film bagus 

xoxoxoxo.

0 komentar: