Pedang Malu


Lihatlah Kasih Sayang Allah Padamu dan Malulah
  

Lihatlah kasih sayang Allah padamu agar engkau belajar malu.
Dalam hadis qudsi Allah berfirman : “ Aku yang mencipta tapi selain-Ku disembah. Aku yang memberi rezeqi tapi selain-Ku yang disyukuri. Kebaikan-Ku turun pada hamba, sementara keburukan mereka naik kepada-Ku. Aku berbaik hati pada mereka dengan memberi berbagai nikmat padahal Aku tidak butuh mereka. Tapi mereka justru memperlihatkan kebencian pada-Ku dengan bermaksiat padahal mereka makhluk yang paling butuh kepada-Ku. Orang berdzikir pada-Ku adalah teman duduk-Ku. Orang yang taat pada-Ku adalah para pecinta-Ku. Sementara orang yang bermaksiat kepada-Ku tidak Ku buat mereka putus asa dari rahmat-Ku. Jika mereka bertobat pada-Ku niscaya Aku menjadi kekasih mereka. Jika menolak, maka Aku akan mengobati mereka. Ku uji mereka dengan berbagai musibah agar mereka suci dari noda. Siapapun di antara mereka yang datang bertobat kepada-Ku, Ku sambut dari jauh. Siapa yang menentang-Ku, Kupanggil dari dekat. Aku akan berkata padanya, ‘kemana engkau hendak pergi? Apakah engkau mem-punyai Tuhan selain Ku?’ Kebaikan di sisi-Ku dibalas dengan sepuluh kali lipat dan bisa Kutambah. Sementara kejahatan di sisi-Ku dibalas semisalnya dan bisa Ku ampuni. Demi kemuliaan dan keagungan-Ku, seandainya mereka meminta ampunan kepada-Ku, pasti Kuampuni”
            Jika kalbumu suci, bersih dan hidup pasti engkau akan menangis mendengar pernyataan Allah di atas.
            Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa Allah swt memanggil Daud, “Wahai Daud seandainya mereka yang membelakangi-Ku itu mengetahui cinta dan rindu-Ku pada mereka, serta mengetahui betapa Aku ingin mereka kembali, niscaya mereka segera merindukan-Ku. Wahai Daud inilah keinginan-Ku terhadap mereka yang membelakangi-Ku. Apalagi cinta-Ku terhadap mereka yang menghampiri-Ku,” ( Dikutip dari buku ‘Indah dan Mulia’ hal:222-223, Amru Muhammad Khalid)
            Tidakkah kau malu untuk bermaksiat dan melakukan dosa  setelah tahu betapa besar cinta Allah padamu?
            

0 komentar: